Hal ini karena sesungguhya, menurut tuntunan Allah dan Rasul, kebahagiaan yang hakiki bukanlah terletak pada berlimpah ruahnya harta dan berbagai kesenangan fisik, akan tetapi sejauh mana kita dapat ridla dan husnuzhan (berbaik sangka) pada Allah Yang Maha Memiliki segalanya. Atas dasar inilah beliau menyebutkan;